TRIBUNNEWS.COM - Pemotongan anggaran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) jadi sorotan tajam Komisi V DPR RI.
Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis mengaitkan isu pemotongan ini dengan insiden jatuhnya helikopter HR 3602 milik Basarnas saat melakukan operasi SAR di Kabupaten Temanggung, pekan lalu.
Kecelakaan tersebut bisa saja terkait dengan prediksi cuaca hari itu.
"Ada pemotongan anggaran instrumen cuaca di BMKG. Kami harap BMKG tidak serta-merta menerima saja jika ada pemotongan," papar Fary dalam Rapat Kerja Komisi V dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Basarnas, dan BMKGÂ di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (05/07/2017).
Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis mengungkapkan, berdasarkan informasi yang didapat, BMKG melaporkan kondisi cuaca saat itu clear dengan jarak pandang 8 km dan kecepatan angin rata-rata 9-19 km/jam.
Sementara laporan dari masyarakat setempat, saat kejadian kondisi cuaca hujan dan berkabut.
Kepala BMKG Andi Eka Sakya, membenarkan adanya pemotongan anggaran khusus untuk beberapa perawatan instrumen termasuk instrumen cuaca yang menyebabkan kurang optimalnya kinerja BMKG.