Ibadah puasa dapat tercermin dari peningkatan kualitas diri.
VIVA.co.id â" Kurang lebih seminggu lagi kita akan menghadapi Hari Raya Idul Fitri. Hari kemenangan bagi umat Muslim setelah berpuasa sebulan penuh. Hari kemenangan ini menjadi hari kebahagiaan bagi umat Islam, karena menjadi suci kembali setelah berpuasa dan menyucikan diri di bulan Ramadan.
Refleksi dari makna berpuasa sebulan penuh, selain memberikan dampak kesucian bagi umat Muslim juga memberikan dampak positif bagi semua orang. Kesucian diri seseorang yang menjalankan puasa akan tercermin dari peningkatan kualitas diri.
Kualitas diri yang memiliki peningkatan keimanan akan memiliki sifat sosial yang tinggi. Karena, selama berpuasa kita dilatih bagaimana memiliki rasa kepedulian terhadap orang lain. Puasa melahirkan manusia seutuhnya yang memiliki kesempurnaan di mata Tuhan dan di mata manusia.
Dengan lahirnya kembali pribadi yang bersih setelah berpuasa, akan melahirkan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Karena, berarti Negara diisi oleh orang yang memiliki kualitas hidup ilahiah dan kualitas hidup duniawi.
Penggabungan nilai ilahiah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan menimbulkan kedamaian. Sifat manusia yang memiliki kesadaran untuk menjadi khalifah di muka bumi. Yang menginginkan masa depan lebih baik bukan hanya untuk diri sendiri tetapi bagi semua orang.
Memiliki kepribadian yang kuat untuk membangun bangsa ini dapat dilahirkan dari menjalankan puasa Ramadan. Insyaallah kemenangan ini menjadi kebahagian bagi semua orang. Hakikat manusia kembali pada hakikat mereka ada di muka bumi ini yaitu untuk tunduk pada penciptanya dan mengisi kehidupannya di dunia ini.
Terkhusus kita selaku bangsa Indonesia, sudah menjadi keharusan untuk mengisi dan membangun bangsa ini dengan sebaik-baiknya. Untuk mewujudkan kemajuan bersama, mewujudkan bangsa yang kuat dan berkeadilan bagi semua. Pribadi yang suci yang lahir kembali setelah melewati bulan suci Ramadan ini menjadi kekuatan bagi bangsa kita yang sedang banyak persoalan. Baik persoalan politik, hukum, serta kehidupan berbangsa dan bernegara yang terasa terganggu karena ekses Pilkada dan ekses dari pertarungan elite politik yang membuat resah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kehadiran bulan puasa di setiap tahun akan meningkatkan kepribadian yang unggul dan menjadi kerinduan tersendiri bagi setiap Muslim dan bagi Indonesia yang memiliki penduduk 250 juta jiwa dengan mayoritas Muslim. Maka ke depannya, pribadi unggul akan melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa yang kuat.
Semoga bangsa ini bisa cepat keluar dari semua ketidakadilan yang terjadi. Bangsa ini harus menjadi bangsa surga dunia di antara bangsa lain. Apakah ini sebatas keinginan atau khayalan semata? Apakah akan benar-benar bisa terwujud di bangsa Indonesia?
Sebagai manusia yang beriman kita harus yakin dengan keyakinan yang baik. Insyaallah bangsa ini akan mewujudkan kekuatan masyarakat yang religius yang memiliki keyakinan yang kuat terhadap keimanan dan kepada yang akan terjadi di kemudian hari.
Masyarakat yang selalu optimis yang akan mendapatkan yang mereka inginkan. Bangsa ini akan maju dan melahirkan pemimpin-pemimpin yang adil yang membawa kemajuan. (Tulisan ini dikirim oleh Deni Yusup, Peneliti Nusantara Riset dan Pengurus Pusat Masika ICMI)
BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA
Load More...