Palingseru.com â" Seorang anggota parlemen Irak bernama Vian Dakhil menceritakan kisah pahit seorang wanita Yazidi (bukan muslim dan bukan Arab) yang terpaksa memakan buah hatinya sendiri.
Dakhil menjelaskan, ibu itu adalah seorang budak seks ISIS yang berhasil diselamatkan setelah tiga hari disekap.
âSalah satu perempuan yang berhasil kami bebaskan dari ISIS mengatakan bahwa ia ditahan di ruang bawah tanah selama tiga hari tanpa makan dan air,â ujarnya kepada media Mesir, Extra News, dikutip Merdeka.com.
âSetelah itu, mereka membawa sepiring nasi lengkap dengan lauknya. Perempuan itu memakannya karena sangat kelaparan.â
âSetelah makan, mereka, para anggota ISIS, bilang kepadanya: âKami memasak anak laki-lakimu yang berumur satu tahun yang kami ambil darimu, dan kamu baru saja memakannya.â
Ya, tanpa ia sadari, rupanya ia telah memakan darah dagingnya sendiri. Namun tentu saja hal itu dilakukan bukan karena kesengajaan.
Tidak diketahui bagaimana kejadian selanjutnya setelah wanita itu mengetahui jika masakan yang dimakannya itu adalah daging anaknya.
Namun yang jelas, tindakan dan kelakuan ISIS benar-benar kejam dan kelewatan batas. Kita tahu, ISIS berada di balik kematian jutaan bahkan ratusan juta nyawa manusia sejak terbentuk pada tahun 2003 silam, tepatnya ketika pasukan Amerika Serikat menyerang Irak karena dituding telah membuat senjata pemusnah masal.
Tidak hanya menghabisi nyawa-nyawa manusia, kelompok dengan pimpinan Abu Bakar al-Baghdady ini juga telah memperkosa, mulai dari wanita dewasa hingga gadis kecil. Dan mereka tak jarang akan memberi hukuman sadis pada mereka yang berniat untuk melarikan diri.
Seperti hukuman yang pernah diterima Lamiya Haji Bashar (18), salah seorang perempuan Yazidi yang dipaksa jadi budak seks. Ia mengaku pernah dihajar menggunakan kabel setelah mencoba lari dari ISIS.
âIa bilang, mereka harus membunuhku atau memotong kakiku untuk menghentikanku melarikan diri,â kata Dakhil.
âPertanyaannyaâ"untuk diri kita sendiri: Mengapa? Mengapa orang-orang biadab ini melakukannya kepada kita?â