Terkadang di sosial media maupun lewat pesan singkat, kita lebih senang menyingkat ucapan salam agar tidak memakan banyak karakter, terutama di sosial media Twitter yang terbatas pada 140 huruf, kalimat âAssalamualaikumâ saja sudah memakan 15 huruf, apalagi jika kita menuliskan salam yang lengkap yaitu âAssalamualaikum warohmatullah wabarokatuhâ yang memakan 41 karakter, sehingga hanya tersisa sedikit karakter yang bisa kita tuliskan setiap kita mengirim sebuah kicauan atau âtweetâ.
Ada banyak singkatan dari kata Assalamualaikum yang sering digunakan seperti âass.â, âaskumâ, âsamlekumâ, maupun âmikumâ. Tapi ternyata, kata-kata yang digunakan sebagai pengganti ucapan salam tersebut malah bukannya membawa kebaikan, tapi justru tak ada maknanya bagi yang mengucap dan yang menjawab. Adapun kata-kata yang biasa digunakan untuk menjadi penyingkat ucapan salam yang amat mulia dan seharusnya memberi kebaikan pada umat manusia adalah sebagai berikut:
1. Samlekum
2. Syalom
3. Ass
4. As
5. Assamu
6. Mikum
7. Askum
Beberapa dari kata singkatan Assalamualaikum di atas tidak memiliki arti, dan melukai arti dari Assalamuâalaikum yang maknanya adalah untuk mendoakan keselamatan atau kedamaian pada saudara kita yang seiman. Syalom sendiri memang adalah sebuah bahasa Ibrani, bahasa Israel yang berarti kedamaian, kepenuhan, dan kemakmuran. Artinya memang mirip dengan ucapan salam, tapi dengan mengucap Shalom kita tidak mendapatkan kebaikan yang ada dalam ucapan Assalamuâalaikum.
Untuk kata âassâ sendiri ada beberapa perdebatan, dan perdebatan paling menarik adalah masalah bias bahasa. Memang dalam bahasa Inggris ass bisa berarti keledai maupun bokong seseorang. Tapi apakah berarti jika kita berkata ass, artinya kita selalu mengucap pantat? Tentu saja tidak, mengingat kita bukanlah sebuah negara yang penutur utamanya menggunakan bahasa Inggris. Pada akhirnya, memang masalah bahasa ini adalah masalah yang amat pelik penyelesaiannya. Cara paling mudah menyikapinya adalah dengan mengetahui bahwa kata âdhaharâ sendiri di daerah Indonesia bisa berbeda artinya, dimana di satu daerah adalah hal yang sopan sementara di bahasa lainnya adalah sesuatu yang nadanya kasar. Hal yang sama juga terjadi dengan kata âassâ ini, karena maksud kita baik tapi kita tidak mengetahui bahwa di tempat lain hal tersebut adalah buruk.
Bagaimana Pengucapan Salam yang Baik?
Meskipun memang tidak akan terjadi pergeseran makna dari penyingkatan bahasa yang dibahas dalam beberapa artikel yang membicarakan tentang âjangan menyingkat assalamualaikumâ, tapi itu bukan berarti kita bisa seenaknya untuk menyingkat kalimat tersebut. Ungkapan salam yang terkandung dalam âAssalamualaikumâ ternyata memiliki efek sebagai berikut:
- Assalamualaikum akan memberi kita 10 kebaikan.
- Assalamualaikum Warahmatullah akan membuat kita menerima 20 kebaikan
- Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh akan memberikan kita kebaikan yang sempurna.
Beberapa orang mungkin memang menganggap bahwa penyingkatan salam adalah hal yang berbahaya, tapi selalu ada alasan di balik itu terutama di media sosial. Kita harus bisa menyesuaikan bobot tulisan kita dengan terbatasnya ukuran yang ada. Jadi, ketika kita menemukan artikel lain yang bicara tentang âjangan menyingkat assalamualaikumâ, ada baiknya kita juga memastikan bahwa tulisan tersebut benar dan sudah melalui penelitian yang kompleks.