Suara.com - Tesla, produsen mobil listrik besutan pengusaha eksentrik Amerika Serikat, Elon Musk, akan memproduksi baterai lithium ion terbesar di dunia. Baterai ini akan digunakan untuk mengatasi krisis listrik di Australia Selatan.
"Sistem ini akan tiga kali lebih kuat dari sistem mana pun di dunia," klaim Musk ketika menjelaskan teknologi barunya itu di Adelaide, seperti diwartakan AFP, Jumat (7/7/2017).
Sebelumnya Tesla juga telah membuat baterai terbesar di dunia, yang beroperasi di California, AS sejak Desember tahun lalu.
Adapun baterai yang dipasang di Australia ini akan berkekuatan 100 megawatt dan cukup untuk memasok listrik bagi 30.000 ribu rumah tangga.
Baterai ini akan dibikin di Jamestown, sebuah kota yang berjarak 230km dari Adelaide. Baterai ini akan disambungkan dengan pembangkit listrik tenaga angin milik perusahaan Prancis, Neoen.
Uniknya lagi, Musk berjanji akan merampungkan proses produksi dan pemasangan baterai ini hanya dalam 100 hari. Jika lebih dari 100 hari, maka ia akan memberikan baterai itu secara gratis kepada pemerintah.
Australia Selatan, dengan populasi sekitar 1,7 juta jiwa, memang mengalami krisis listrik. Pada September tahun lalu listrik di sebagian besar negara bagian itu padam karena jalur kelistrikan utamanya putus akibat disapu badai.
Pemadaman listrik besar-besaran juga terjadi pada Februari lalu, ketika pemakaian listrik di kawasan itu meningkat drastis akibat terjangan gelombang panas.
Lalu pada Maret, salah satu direktur perusahaan baterai Tesla mengklaim bahwa pihaknya bisa mengatasi krisis listrik di Australia Selatan hanya dalam 100 hari.
Ketika ditanyai oleh seorang pengguna Twitter, apakah Tesla benar-benar bisa mengatasi masalah itu hanya dalam seratus hari, Musk menjawab lewat kicauan di akun Resminya.
Tesla will get the system installed and working 100 days from contract signature or it is free. That serious enough for you?
â" Elon Musk (@elonmusk) March 10, 2017
"Tesla akan memasang dan menyalakan sistem ini 100 hari setelah kontrak diteken atau kami akan menggratiskannya. Apakah itu sudah cukup serius untuk kamu?" jawab Musk ketika itu. (AFP/CNN Money)
